Minggu, 12 September 2010

Hari Yang Fitri?

Akhir Bulan yang Suci, dimana setiap umat Muslim merayakannya, dengan adanya hari yang penuh dengan kesucian, kebersihan dan sejenisnya. Dimana semua umat Muslim merasa sedang dalam keadaan yang baik diantara masalah yang telah mereka perbuat yang diperuntukkan lawannya yaitu sesama unat pula.
Namun belakangan ini seakan-akan salah ditafsirkan apa itu sebenarnya hari Fitri ini, tidak terlepas dari sebenarnya manusia itu adalah ahli tafsir, yang senang mengeluarkan pendapatnya menurut pemikirannya sendiri (namun ada pula dengan melihat perkembangan zaman, dan melihat juga keadaan fakta yang ada).
Hari Fitri ini sekarang cenderung hanya menjadi formalitas belaka yang hanya tidak lebih dari sekedar meminta maaf dan berjabat tangan (walaupun dengan banyak cara dengan perkembangan teknologi yang ada), dan tidak menghiraukan apa sembenarnya makna dalam yang ada di hari yang Fitri itu.
Dengan adanya hari yang Fitri itu kita merasa telah aman dengan dosa-dosa yang kita perbuat disekian banyak waktu terlampaui. Namun setelah itu sama saja kita tetap berbuat yang tidak ada ubahnya dari sikap kita perbuatan kita sebelumnya, yah bisa dikatakan tidak ada perubahan. Hari Fitri ini bukan hanya dijadikan sarana pelebur dosa, malah justru saya tidak setuju dengan asumsi seperti itu. Karena hari Fitri ini adalah hari yang Suci dimana kita meraih kesucian kembali dengan jembatan puasa dan gerbang bermaaf-maafan. Yang mana kesucian itu akan kita dapatkan apabila dibulan yang penuh berkah itu kita bersungguh-sungguh melakukannya dan menerapkannya.
Saya tidak tahu tulisan ini yang saya tulis ini hanya bualan bodoh belaka atau sebenarnya bila kita menyimak dengan seksama memang begitu adanya. Hanya menulis apa yang dirasa saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar